Friday 23 November 2012

Ilustrasi Pendidikan Nonformal

Dlm Pendidikan Nonformal seseorang yg mrasa dianugrahi ilmu agama, stiap sepulang mencari nafkah tanpa perlu legalitas, melaksanakan mengajar ngaji anak2 sekampungnya. Dlm proses perjalanannya, kmudian orangtua2 secara ikhlas rutin berinfak/bersodaqoh untuk pengadaan dan penambahan alat bantu belajar dan untuk tambah2 penghasilan pa Ustadz yg tlah ikhlas mengajarkan ilmu agama pd anak2nya...

Dlm Pendidikan Nonformal tukang kayu, tukang tembok, tukang servis kendaraan/elektronik, tukang jahit, tanpa persyaratan formal terbuka menerima pemuda yg tuna ilmu, keterampilan dan tuna karya untuk magang menjadi laden bangunan, asisten servis, asisten menjahit. Sbg suatu proses alami dimilikinya ilmu/keterampilan spesifik tukang kayu, tukang tembok, tukang servis, tukang jahit yg menjadi landasan kemampuan sbg pemborong bangunan yg handal, sbg pengada jasa servis besar, sbg konveksi pakian berjaringan luass

Dlm Pendidikan Nonformal SEYOGYANYA para mahasiswa/mahasiswi

Tuesday 20 November 2012

Reason Konsep Pendidikan Non Formal dan Pendidikan Luar Sekolah

Sebelum ada konsep dan praktik-praktik PLS, masyarakat atau unit sosial non formal telah memiliki sistem berbagi pengetahuan, ilmu dan keterampilan diantara warganya, yg kemudian dinamakan dgn pranata (sistem) pendidikan non formal. Dalam prosesnya dilandasi oleh suatu kesadaran bahwa masyarakat itu tiada lain adalah bentuk dari keluarga yang telah meluas extended family (gemeinscaft by blood/ gemainscaft by place) saja. Maka dahulu sebelum warga-warga masyarkat terkontaminasi oleh konsep PLS dan terpengaruh oleh praktik-praktik PLS , setiap warga masyarakat menganggap bahwa warga masyarakat lainnya itu adalah saudara. Apalagi bagi umat Islam. Bukankah kata Rassulullah setiap orang Islam itu bersaudara. Sehingga dlm pelaksanaan transfer /transformasi /internalisasi pengetahuan, ilmu dan keterampilan atau proses pendidikan non formalnya pun tidak perlu transaksional (masak k
e saudara sendiri segalanya harus perhitungan). Tidak perlu program, tdk perlu

Film Indie Mahasiswa PLS (PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH) UPI

Monday 19 November 2012

KRITERIA ILMU PENGETAHUAN

 
KRITERIA ILMU PENGETAHUAN

Banyak orang berdiskusi tentang perbedaan antara pengetahuan ilmiah dan model-model pengetahuan lainnya. Untuk menjawab persoalan tersebut, tentu saja hakikat ilmu pengetahuan harus lebih dulu dipahami. Persoalan hakikat ilmiah merupakan masalah yang pertama-tama harus dijelaskan sebelum mempersoalkan prosedur kerja pengetahuan itu sendiri. Sebab bukan tidak mungkin sesuatu yang dalam anggapan umum diterima sebagai ‘yang ilmiah’ namun ternyata tidak dapat dikategorikan ilmiah, demikian pula sebaliknya (Wilardjo, 1999: 59-60).
Ilmu-ilmu lahir sebagai konsekuensi dari adanya banyak persoalan dalam kehidupan manusia dan persoalan-persoalan itu diketahui sebagai yang tidak dapat terselesaikan dalam pengetahuan sehari-hari. Setiap ilmu harus dapat memecahkan masalah demi mencapai kejelasan serta kebenaran kendati bukan merupakan suatu kebenaran final (yang mutlak). Kebenaran dan kejelasan yang disajikan oleh proses ilmiah merupakan jawaban yang selalu terbuka untuk diuji, diuji kembali dan terus diuji oleh siapapun, dalam batas-batas yang dimungkinkan oleh prosedur ilmiah itu sendiri (Kebung, 2011: 68).
Seorang filsuf, matematikawan, sekaligus ‘bapak’ rasionalisme-positivis abad XX, Karl Popper, menyatakan bahwa ilmu senantiasa bertolak dari situasi ketegangan antara dua fenomena. Fenomena pertama adalah manusia selalu merasa memiliki cukup banyak pengetahuan. Sementara fenomena kedua adalah manusia seringkali tidak menyadari bahwa ketidaktahuannya tidak terbatas. Karena itu titik pangkal setiap pengetahuan adalah problematika kehidupan, dan bukan pengamatan atau pengumpulan fakta (Taryadi, 1991: 21-37). Karena itulah, menurut Popper, untuk mendalami suatu hal lebih bermanfaat mempelajari setiap benturan (tabrakan) opini (pendapat, gagasan) mengenai suatu hal daripada melakukan pengamatan kesana kemari tetapi tanpa mengetahui akar persoalannya. Setiap teori, gagasan maupun tindakan, menurut Popper, harus memberi solusi atas persoalan. Maka karena itulah, sebagai suatu solusi tentatif (sementara), setiap teori atau gagasan ilmiah harus dikritik untuk ditemukan kesalahannya (Taryadi, 1991: 118).
Senada dengan Popper, A.G.M. van Melsen, mengemukakan delapan ciri ilmu pengetahuan. Kedelapan ciri tersebut adalah (van Melsen, 1985: 65-67):
1. Secara metodis ilmu pengetahuan harus mencapai pemahaman yang koheren. Hal ini menunjukkan adanya sistem kerja (metode) yang logis.
2. Ilmu harus dihadirkan tanpa pamrih karena terkait dengan tanggungjawab ilmuan.
3. Ilmu harus bersifat universal, kendati simpulan-simpulan tentatifnya hanya dapat diimplementasi secara parsial.
4. Setiap ilmu harus dibimbing oleh obyek tertentu (termasuk manusia).
5. Ilmu harus dapat diuji ataupun diverifikasi oleh setiap peneliti ilmiah yang terkait dengan core keilmuan dimaksud dan karena itu ilmu harus bersifat intersubyektif atau harus dapat dikomunikasikan.
6. Suatu jawaban ilmiah harus pula mengundang jawaban dan penemuan baru sehingga harus selalu siap untuk menerima persoalan yang makin kompleks. Hanya karena itulah ilmu menjadi lebih dinamis, progresif (berkembang), dan selalu berubah.
7. Setiap teori yang mendukung suatu keilmuan harus terbuka untuk dikritik berdasarkan temuan-temuan baru.
8. Ilmu harus dapat diimplementasikan sebagai wujud hubungan timbal balik antara teori dan praktek.
Berdasarkan uraian van Melsen, menjadi jelas apa yang layak disebut ilmu pengetahuan dan apa yang tidak bisa dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan memilki 3 (tiga) status yang saling terkait, yakni: Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Meminjam istilah Jujun S. Suriasumantri, ontologi, epistemologi dan aksiologi adalah rancangan atau gambar arsitektur setiap ilmu (Suriasumantri, 1992: 33).

Diskusi Menarik



TANGGAPAN TERBUKA UNTUK MBAK Pandu Putri S.
Alhamdulillah diskusi kali ini, sekarang sudah memperlihatkan struktur sbg suatu dialectic yang mengarahkan pada pencapaian kejalasan substansi, esensi dan fungsi dalam arti sebenarnya dari setiap masing2 subsistem pendidikan...Statement mbak Pandu Putri S yang berbunyi "dimana posisi pls? Secara jelas, PLS berada dalam peran pelengkap atau pengganti pendidikan formal dalam UU SISDIKNAS No 20 Tahun 2003". Telah menempatkan PLS secara Jelas dan Tegas kedalam SUBSISTEM PENDIDIKAN FORMAL.Hal ini terlihat dari makna intrinsik dan ekstrinsik/implisit dan eksplisit/tersirat dan tersurat, kalimat 'PLS BERADA DALAM PERAN PELENGKAP DAN PENGGANTI PENDIDIKAN FORMAL'... Maka konsekwensi logis dari kalimat tersebut,(yang tidak mengandung arti lain) adalah bahwa term Sub sistem pendidikan in formal dan nonformal tidak bisa di klaim sebagai ranah atau obyek forma dari sub sistem pendidikan formal... Penjelasan lain da
ri kalimat yang dimulai dengan tanda ' dan diahiri dengan tanda ' diatas adalah bahwa seharusnya PLS tidak memasukan SUBSISTEM PENDIDIKAN INFORMAL DAN NONFORMAL SEBAGAI OBYEK/SUBYEK KAJIAN DAN PRAKTIKNYA... Bila kemudian PLS tetap menganggap subsistem pendidikan informal dan nonformal sebagai subyek/obyek kajian dan praktiknya, maka dengan demikian PLS tidak ajeg/konsisten dengan konsep ilmiah yang ada di DALAM BUKU-BUKU INDUK PLS YANG BERBUNYI " PLS SEBAGAI SUBSTITUSI, SUPLEMEN DAN

Sunday 18 November 2012

PROSES BELAJAR SEPANJANG HAYAT ADALAH PROSES PENDIDIKAN FITRAH MANUSIA.


Sebenarnya manusia selalu ada dalam proses BELAJAR di SEPANJANG HAYATNYA. Namun krn banyakan TEORI2 ILMU PENDIDIKAN FORMAL yg didasari oleh filsafat yg menampikan CAMPUR TANGAN ALLAH SEBAGAI MAHA PENDIDIK, menjadikan PENDIDIKAN YG SEKARANG DIANGGAP BENAR HANYALAH MANAKALA PROSES PENDIDIKANNYA DIKONDISIKAN OLEH SESAMA MANUSIA DAN MENDAPAT LEGITIMASI SERTA LEGALISASI DARI MANUSIA....Padahal dengan MENGHAYATI FENOMENA ALAM, FENOMENA SOSIAL SERTA MASALAH YANG SEDANG DIHADAPI DENGAN SEPENUH MENGHADIRKAN KESADARAN kemudian menghasilkan INSIGHT ITU JUGA BAGIAN DARI PROSES PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT. Socrates, Plato, Aristoteles, Al kindi, Al

Saturday 17 November 2012

PENGEMBANGAN SUB SISTEM-SUB SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA YANG HAKEKATI


Sejiwa dgn pokok bahasan artikel yang berjudul ' KONSEP PLS LAHIR DARI KETIDAK UTUHAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL, UNIT SOSIAL IN FORMAL, UNIT SOSIAL NON FORMAL DAN UNIT SOSIAL FORMAL', bila pranata pendidikan in formal dan pranta pendidikan non formal dibuat lagi pranatanya dr sudut pandang formal, maka pranata pendidikan in dan non formal akan tereduksi oleh kemampuan akal pikiran manusia yg subyektif. Hakekatnya menjadi bias dan tidak akan asli lagi (original) lagi. Malah akan menjadi pranata pendidikan yang sekarang sudah kita kenal yaitu PLS.

Bila ingin konsekwen dgn hakekat pranta (sistem) pendidikan in formal yg ada dlm unit sosial informal dan hakekat pranta (sistem) pendidikan non formal yg ada dlm unit sosial non formal, maka siapapun harus menghargai hakekat pendidikan informal dan non formal.

KONSEP PLS LAHIR DARI KETIDAK UTUHAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL UNIT SOSIAL INFORMAL, UNIT SOSIAL NON FORMAL DAN UNIT SOSIAL FORMAL.

Kemungkin besar dahulu pd saat membahas/memahami sosiologi ada beberapa bahasan yg terlewatkan. Sehingga konsep, informal,nonformal dan formal hanya dianggapkan sebgai klasifikasi hasil pemikiran pendidikan untuk keperluan KAPLINGISASI pendidikan saja...Pada ahirnya konsep informal, nonformal dan formal tercerabut dari substansinya sbg unit sosial yg harus dipandang secara utuh (sistemik) dan sendiri2, krn masing2 telah memiliki hakekat kespesifikannya.
Konsep unit sosial scr keilmuan sebetulnya sudah merujuk pada pengertian sistem. Artinya setiap sesuatu yg disebut unit sosial di dalamnya telah lengkap PRANATAnya. Pranata adalah satu set aturan yang mengatur seluruh aktifita

GARIS BESAR IDE PEMBENTUKAN PRODI/JURUSAN STUDI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SOSIAL (SPPS).


Studi Pendidikan Pembangunan Sosial (SPPS) adalah suatu Jurusan di Perguruan Tinggi yang memiliki konstruk sistem ilmu spesifik dalam memahami hakekat dan fungsi pendidika in formal, non formal dan formal. dalam implementasinya memiliki kemampuan spesifik mensinergikan ketiga sistem tsb dalam proses pengembangan masing2 subsistem pendidikan dlm kerangka pembangunan sistem sosial Pancasilais bangsa Indonesia sebagai negara kesatuan yg berideologikan Pancasila.

Kata Studi memberikan arti pada upaya aqidah dan ilmiah yg terarah,

Friday 16 November 2012

PLS jurusan yang tidak jelas dan harus di ......


Jurusan PLS (Pendidikan Luar Sekolah) berdiri sejak tahun 1982 (khususnya di universitas saya) sebagai pengganti jurusan IPPS. Pada awalnya jurusan PLS ini memang memiliki regulasi hukum yang jelas karena dianggap dapat berkontribusi dalam pembangunan negara kita. Namun seiring berjalannya waktu tepatnya pada tahun 2003 karena revisi undang undang SISDIKNAS, jurusan Pendidikan Luar Sekolah hingga sekarang tidak lagi memiliki regulasi hukum yang jelas karena PLS tidak dimuat didlam UU SISDIKNAS Tahun 2003.  Bahasa hukum adalah bahasa yang sudah diuji secara ilmiah dan untuk bahasa hukum sendiri tidak dapat diimpelmentasikan lain selain maksud dari bahasa hukum tersebut.

INSTROSPEKSI DIRI MELALUI SEJARAH NUSANTARA DAN INDONESIA.


Generasi ke 3 dari penduduk yg menghuni teritori nusantara yg waktu itu sedang di kolonisasi oleh Belanda, dirinya dan penduduk lainnya tidak pernah merasakan sedang dijajah. Karena begitu mereka lahir, Belanda sudah ada. Belanda sudah memegang kendali kekuasaan di daerah tempat tinggalnya. Mereka suka tidak suka, sadar tidak sadar harus bersedia menjalankan perintah dari sang penguasa.
Dalam alam sadar mereka yaitu generasi ke 3 sampai generasi sebelum orang2 nusantara yg dikolonisasi belanda ada yg bersekolah ke luar negeri, kondisi yang ada dan dirasa waktu itu adalah kondisi yg sudah seharusnya terjadi (wajar).
Mereka merasa sedang tidak dijajah. Mereka menganggap Belanda sudah seharusnya mengatur mereka, krn ilmu dan fisiknya lebih di banding dgn mereka sendiri.

Thursday 15 November 2012

ILUSTRASI PENDIDIKAN IN dan NONFORMAL BERBASIS VIMOBORA (Virus Motiv Berprestasi Orientasi Ridho Allah)


Ujang seorang anak duafa yg hanya mampu menuntaskan sekolah formalnya sampai tingkatan ahir program wajib belajar yg dibiayai oleh pemerintah.
Sebetulnya ia ingin melanjutkan sekolah formal ke tingkatan yg lebih tinggi lagi, tapi sebagai anak yg dibesarkan dan didik informal religius oleh kedua orang tuanya, yg menumbuhkan sikap rasa rumasa yg tinggi, keinginan tsb tidak lantas secara instan disampaikan pada orang tuanya. Ujang lebih memilih jalan diskusi dengan Khaliknya (bertafakur). Cara yang seperti ini yg Ujang ketahui  sering dilakukan orang tuanya bila menghadapi segala permasalahan hidup dan  kebiasaan itu kini menjadi milik dirinya.
Dalam proses tafakur yg di anggap sebagai jalan untuk meminta petunjuk dan Ridho Allah mengenai keinginan melanjutkan sekolah formal nya tersebut, Ujang menempatkan kondisi yg dihadapinya sebagai bahan pertimbangan. 1,kondisi keduafaan orang tuanya. 2, kondisi adik2nya yang masih membutuhkan biaya untuk membeli baju seragam, sepatu sekolah, buku pelajaran, alat tulis dan ongkos transportasi ke sekolah. 3, kondisi ibunya yang sering sakit2an akibat memforsir diri membantu ayahnya yang hanya sebagai buruh tani. 4, kondisi kurangnya ustadz yang mengajar baca tulis Al Quran di mesjid

Disebuah Rumah Tua di Lembur Singkur

Ma.., sdh dua tahun ujang melamar kerja, tp sampai skrgpun blum ada panggilan...Sing sabar ujang, mungkin blum waktunya...Iya ma, ujang malu ama ema, hanya bisa ngerepotin aja, barangkali ilmu SMA ujang  belum dianggap  cukup untuk kerja...Jgn punya pikiran spt itu jang, ema mah ridho. Kumaha atuh pami ujang melanjutkan skolah lagi ke yg lebih tinggi, mudah2 spt cep reynold putranya haji enjuh, pan setelah tmat ti sakola luhur teh teu lami janten guru sma...ujang juga inginnya spt itu ma, tapi gmana ma, kan tuk tamat sma aja ujang sudah menghabiskan empat kotak sawah peninggalan alamrhum bpk, sdkan sisa enam kotak lagi, yg empat kotaknya untuk biaya sekolah si ade dan yg dua kotaknya lagi untuk makan kita....upami memang ujang tos buled tekadna mau nerusin sekolah lagi mah , jual  aja  semuanya tuk biaya kuliah, mungpung si ade masih kls dua sd. biarin untuk makan ema jeung ade sehari2 mah, ema mau buburuh nyawah sakatanagaana. Sugan pas ade ka SMA ujang tos tamat tolab elmuna sareng tos gaduh damel matuh tur tos gaduh gajih anu banyak.

Ciri ciri Orang Formal Dan Nonformal



CIRI2 ORANG YG MEMILIKI POTENSI FORMAL: 1. Hanya percaya pd ilmu formal, 2. hanya mau belajar dan betah hidup di lingkungan formal,3. Lebih suka distruktur oleh aturan formal, 4. Memandang manusia bukan dr kemuliaan unsich sbg mahluk yg tlah dimuliakan oleh Sang Khalik yg Maha Mulia, tetapi dr segi ilmu formal, kedudukan formal artificialnya dan materinya yg telah dimilikinya. 5. Inisiatif dan kreatifitasnya bersifat stimulus transaksional.

Pendidikan Fitrah Untuk Anak Usia Dini.


Hampir ada disetiap kepla org2, baik yg terdidik, maupun yg sdg tolab. Ini lah akibat dr cara2/praktek pend formal sudah diadopt mentah2 dan yg kemudian mendarah daging...disangkanya mendidik itu hanya dgn cara verbal/lisan/kata2, spt ngajar anak2 sd/smp/sma/pt...Masa usia dini memiliki dimensi tersendiri yg menuntut cara tersendiri yg hrs diberikan oleh org dewasa. Usia dini memiliki potensi yg luar biasa, makanya disebut golden age...Potensinya itu adalah kekuatan mengingat konsep, sikap/ perilaku, tindakan dan keunggulan dalam meniru apa yg telah menjadi bagian dr pengalaman yg didapat pancaindranya. Jadi pada masa anak usia dini, orang tua; Ayah, ibu, kakak, atau tante, nenek/kakek yg srg berinterkasi dgnnya cukup

Hanya Sebuah Usulan

Indah, Mulia, Transaparan, Terarah, Mendasar, Fungsional,  bila Jurusan PLS diganti namanya  dgn Jurusan Studi Pendidikan dan Pengembangan sosial.

Visi: Masyarakat Terdidik Religius (Master)
Missi : 1. Menumbuh Kembangkan ViMoBoRA, 2. Menyebarluaskan ViMoBoRA (Virus Motif Berprestasi Orientasi Ridho Allah).

Prinsif Studi:1. Ada yg melihat tdk ada yg melihat tetap amanah dan berprestasi,2. Ada yg menilai tdk ada yg menilai tetap amanah dan berprestasi,3. Ada stimulus tdk ada stimulus tetap amanah dan berprestasi. Krn hanya  Allah lah yang  Maha Melihat, Maha menilai, Maha memberi rizki, maha memberi ilmu yg manfaat dan maslahat, maha memudahkan niat ikhlas, maha mencegah perbuatan munkar dan keji.

Garis Besar Kurikulum: 1. Filsafat

Pemerkosaan Dunia Nonformal-Informal oleh Formal.


Klo terjadi perdebatan yg cukup membara mengenai PLS, hal ini cukup bisa dimaklumi...krn PLS memiliki sifat hermaphrodite...PLS merupakan hasil akibat PNFI digagahi oleh Formal...dlm konteksnya orang2 formal (yg biasa menggunakan ilmu formal, hidup di dunia formal, menggunakan ukuran dan cara2 formal, dan lebih cenderung memakai sistem harapan formal) mencoba memahami dunia non formal dan in formal dari cara pandang formal ,untuk demi sebuah loncatan perubahan (dlm ukuran/parameter ilmu sosial yg kadung terjerat dlm positivistik yaitu ukuran empirik yg beroientasi pd kesejahteraan materi yg membabai buta. Tak peduli ikatan sosial rusak/silaturahmi pecah

Moment Syukur Nikmat

Ketika pancaindra menangkap dua bayang sejoli tua renta  terkulai lemah  dilantai kotor beralas selimut kumal di gubuk kumuh sempit.  Dua raga kering kerontang itu terbujur layu tak berdaya di makan usia, digerogoti penyakit, didera kepapaan yang teramat sangat dan dicabik cabik keputusasaan tanpa sedikitpun secercah harapan penghiburan ... Anak tempat  bersandar dari letihnya kehidupan, titian tuk bangkit dari kegetiran, tongkat penyangga dari kerapuhan nasib,  tempat melarikan diri dari kepiluan hidup; juga tak berdaya dipecundangi kehidupan. Ia tidak lagi menjadi bilangan penggenap dari kekurangan dan kelemahan, malah ia menjadi bilangan penyempurna kepedihan.... Rumah2 mewah

Menerangkan yang Seharusnya Sudah Terang


Hadis mengungkapkan, "carilah ilmu sampai ke negeri China"
Dikaitkan dengan arti ilmu dlm pengertian bhs Arab yang hanya untuk konten agama(ayat kauliah) dan alam/teknologi (ayat kauniah), berarti yang harus dicari itu adalah ilmu alam/teknologi , krn china pada saat itu teknologinya sudah maju (ditemukan nya sutra, kertas, bubuk misiu dll).
Nabi Muhammad tak mungkin menganjurkan umatnya mencari ilmu agama ke negeri china untuk

Sekelumit Asal Usul istilah Ilmu.


Kata ilmu berasal dr Bhs Arab 'ilm yg berarti "pengetahuan", lawan kata dari djhal "kebodohan". Kata 'ilm pd satu pihak berkaitan dgn hilm dan pada pihak lain berkaitan dgn sejumlah istilah2 lain, yg definisinya dpt ditemukan dlm artikel2 yang relevan: ma'rifa, fikir, hikma, shu'ur, tetapi kata yang paling erat berhubungan dengannya adalah ma'rifa.

TESIS dan ANTI TESIS KEBENARAN MANUSIA


Tesis
premis mayor: manusia mahluk subyektif
premis minor: otak/akal/pikiran bagian dari manusia
premis minor: panca indra adalah bagian dr manusia.
Silogismanya: sesuatu yang dihasilkan akal dan atau pancaindra manusia adalah subyektif...

Anti tesis
Premis mayor : manusia mahluk fitrah.
Premis minor : otak/akal/pikiran bagian dari manusia
Premis minor : panca indra adalah bagian dari manusia
Silogismenya : Sesuatu yang dihasilkan akal dan atau pancaindra manusia adalah Fitrah.

Kemungkinan besar manusia tidak akan tahu dan paham akan kebenaran, namun ia MERASAKAN kebenaran...
Manusia tidak tahu dan paham keadilan, tetapi manusia MERASAKAN rasa keadilan...
Selama manusia membutuhkan barang

Ilmu Sosial atau Wahyu Tertulis kah Pedoman Habluminannas ?


Mungkinkah terjadi aktivitas pendistribusian (perdagangan/jasa) yang melahirkan regulasi dan pengawasan (administrasi) bila tidak ada aktivitas sektor ril yaitu aktivitas eksplorasi, eksploitasi dan manipulasi (Produksi)?
Dan mungkinkah terjadi proses aktivitas produksi bila tidak ada benda alam fisik materi yang merupakan bahan dasar atau obyeknya?
Serta mungkinkah ada bahan dasar atau obyek sektor ril bila tidak ada yang menciptakannya?

Sistem Sosial Masyarakat Baduy Wujud Kehidupan Supra empiris

Bila ada lingkungan masyarakat di dunia, dimana ketenangan, keselarasan hidup menjadi ciri yang sangat mendominasi dalam seluruh segi dan aspeknya dan nilai kemuliaan manusia diletakan diatas nilai2 artifisial, barangkali lingkungan masyarakat Baduy lah salah satu diantara lingkungan masyarakat sejenis yang dipastikan sudah sangat langka dewasa ini.

Masyarakat Baduy merupakan masyarakat yang sangat mandiri. Seluruh kebutuhan dan peralatan hidupnya dari mulai perumahan, pakaian, peralatan memasak, peralatan mata pencaharian mereka penuhi dgn mempergunakan kemampuan sendiri sesuai dengan tradisi turun temurun dan daya dukung lingkungan alamnya.

Kebenaran Semu...


Bila kebenaran hasil konsensus manusia seluruh pengisi dunia sekarang TERNYATA BERTENTANGAN secara ekstrim/kontras dengan kebenaran yang sebenarnya, dan dengan kebenaran yang diyakininya tersebut mengorientasikan titik arah dan tindakan perjalanan proses kehidupan manusia di muka bumi menjadi berlawanan arah dengan garis kebenaran yang sebenarnya. Maka dengan kondisi fisik bumi yang bulat ini kemungkinan besar dalam proses perjalanan kehidupannnya tersebut, manusia akan menemukan/sampai pada titik kebenaran yang seharusnya.

Kefitrian Hati S'orang Ibu


Jam dua dini hari selasa di Blanakan pantai utara Subang, seorang ibu setengah baya di pinggir jalan desa yang sepi sedang sibuk sendirian menghidupkan api tungku peralatan mematangkan penganan serabi dagangannya dengan hanya diterangi sinar remang lampu cempor.

Baginya tidur tiga jam di setiap malamnya adalah anugrah yang lebih dari cukup sebagi lanjutan dari anugrah keterjagaan dimana ia mampu menyerap smua limpahan kasih sayang Tuhannya yang dirasakannya tak terperikan, mensyukurinya dan kemudian membagikannya kembali kasih sayang itu kepada dua anak darah dagingnya sendiri yang sudah dititipkan oleh suaminya sebagai wasiat terahir yang paling berharga dalam hidupnya menjelang kepergian abadinya.

Kehidupan Yang Sangat Aneh


Ketika bom atom ditemukan oleh akal manusia, dimana dengan akal ini konsep kemanusiaan dirumuskan, namun akal ini pula yang memutuskan dipergunakannya bom penyebar angkara murka tersebut untuk mencabut beribu ribu nyawa manusia secara langsung maupun kematian dan kecacadan permanan kemudian yg disebabkan oleh radiasinya yang belum terpikirkan cara mengatasinya.

Ketika ilmu hukum dipelajari dan ditetapkan untuk menjadi acuan

MEMAKNAI KEFITRAHAN MANUSIA


Merujuk pada keterangan kitab suci, ruh adalah dzat yg hidup diberbagai alam (alam ruh, alam rahim, alam ahirat). Ketika ruh masih di alam ruh, ia sudah berjanji dihadapan Tuhannya bahwa Allah adalah Tuhannya dan Tuhan dari segala mahluk.
Dengan peristiwa perjanjian primordial ruh dangan Tuhannya, bisa ditafsirkan sebagai hubungan yang intimasi, dimana ruh memiliki kedekatan dengan Tuhannya, dan hal ini berimplikasi menghasilkan persepsi bahwa Ruh merupakan sesuatu yang istimewa dan di istimewakan Allah. Persepsi lain yang bisa timbul dari kedekatan antara ruh dan Tuhannya adalah bahwa ruh itu suci sehingga bisa berhadapan langsung dengan Tuhan yang maha suci. Kesucian dan keistimewaan ruh terlihat juga dari rujukan keterangan pada peristiwa penyatuan ruh pada raga manusia, dimana ruh dihembuskan langsung oleh Allah, disamping keterangan lainnya yang lebih memperkuat bahwa hanya Allah lah yang mengetahui alam ruh.

Maka bisa dimengerti dan diimani bila ruh, sebagaimana keterangan kitab suci hanya sedikit diketahui manusia.

Pendidikan Yang Berbasis Kefitrahan.


Fenomena rasa rindu, sayang, merasa hangat,merasa tenang, merasa aman dan nyaman yang timbul di diri seorang anak kaitan dgn orang tuanya, ketika sedang jauh secara fisik dan ketika berada dekat dgnnya berasal dan sebagai efek dari keikhlasan/ketulusan sikap dan tindak orang tua pada anaknya.
Keikhlasan niat, sikap dan tindak orang tua pada anaknya tersebut, merupakan sikap fitrah/alami yang timbul dari qalbunya (satu2nya entitas sumber fitrah manusia) dengan tanpa sedikitpun terselip maksud2 yg transaksional (maksud pamrih) sebagai bentuk maksud artifisial yang menjadi ciri khas kerja akal sbg perangkat untuk mempertahankan hidup keduniawian materi yg fana belaka.

Kondisi perlakukan orang tua pada anaknya ini, adalah kondisi yang sering

Pendidikan Dalam Renunganku Seorang


Pendidikan sulit tuk dikatagorikan ilmu, ia adalah fenomena natural/ cultural. dipikiran teu dipikiran, diayakeun maupun ditiadakan, dikondisikeun teu dikondisikeun secara sadar, pendidikan akan tetap ada dan akan berjalan mengiringi pertumbuhan dan perkembangan manusia dalam ruang dan waktu (fitrah/kodrati).
Adapun pendidikan formal ngaborojol /lahir (dikondisikan dan dikendalikan oleh negara) karena dilatar belakangi oleh keperluan negara dalam mentransformasikan ideologi yang dianut pada warga negaranya, agar warga negara memiliki cara pandang yang sama sebagaimana diinginkan negaranya. Hal ini dipandang perlu agar pemerintah negara dimudahkan dalam mengatur kehidupan bernegara masyarakatnya dlm rangka menuju cita2 negaranya.

Setelah revolusi industri yg mendorong mewabahnya

Dari Kehidupan Fitrah Menuju ke Kehidupan Artifisial (semu) dan Kembali Ke Kehidupan Fitrah


Manusia lahir fitrah, karena adanya kasih sayang yang mendasari ikatan hubungan diantara kedua orang tuanya, dan kemudian atas dasar kasih sayang itu, anak menjadi terlindungi keamananannya, kesehatannya, dan tercukupi kebutuhan fisiologis dan psikologisnya sehingga ia menjadi bekal sbg manusia yg eksis di tengah kehidupan masyarakatnya...
Kasih sayang sbg entitas fitrah yang manifes dan terimplementasikan dalam kehidupan keluarga menjadi metode atau mekanisme alami yang mendasar penyebab seseorang bisa bertahan dan melangsungkan hajat hidupnya.

Masyarakat yang sudah ada sewaktu seseorang dilahirkan, keberadaannya juga karena mekanisme kasih sayang tanpa pamrih dari keluarga keluarga pembentuknya ( masyarakat terbentuk dari keluarga2).
Dengan fungsi kasih sayang yang ada dalam masyarakat kehidupan seseorang menjadi tercukupi kebutuhan hidup lainnya.

MANUSIA MAHLUK SUPRA EMPIRIS


Manakala manusia sebagai mahluk subyektif mengambil keputusan tertentu (mengeneralisir/deduksi) tentang fenomena spesiesnya melalui pikirannya, maka keputusannya tersebut juga adalah subyektif.
Dengan demikian arti hidup bahagia adalah konsep subyektif, karena persepsi dibangun atas potensi rasional empiris.
Kalaupun memasukan paham idealisme di dalamnya, hal itu bukan berarti sama sekali tidak terlepas dari pikirannya. Manusia tidak bisa berpikir dalam arti imparsial, karena ia tidak bisa menjadi lain kecuali dirinya yang terikat oleh keterbatasan kedirian, ruang dan waktu.

Menalar Makna Kebenaran Sains


Pernahkah kita meragukan sesuatu ? jawabnya pasti sering.
Tapi pernahkah kita meragukan kebenaran ilmu, khususnya ilmu sosial ?
Mengapa kita tidak pernah mempertanyakan kebenaran sains sosial tsb yang menjadi the state of the art-nya ilmu pendidikan ?
Mengapa kita tidak pernah mempertanyakan mengapa pendidikan itu dikatagorikan ilmu?

Mengapa kita tidak pernah mempertanyakan PLS dan PNFI ? dan mengapa pula kita tidak pernah mencari penjelasan ontologis, epistemologis dan aksiologis dari persamaan, perbedaan dan kaitan PLS dan PNFI serta term formal, non formal dan informal yang terpisah dari term pendidikan ?

Goedel sendiri sebagai pakar matematik, ingin membuktikan keraguannya atas kebenaran matematika. Walau sayang untuk menguji kebenaran matematik ia malah menggunakan pikiran matematikanya.

Suatu kebenaran tentulah tidak bisa lahir dan dinyatakan begitu saja serta tidak semestinya diterima begitu saja.
Kebenaran harus memperlihatkan konsistensi kebenaran un sich nya, setelah melalui berbagai pengujian dan terutama oleh perangkat, alat, atau kaidah2 metode di luar metode kebenaran itu di temukan.
Dalam kondisi realnya untuk membuktikan kebenaran adanya ular hitam di dalam ruangan gelap gulita tidak hanya dibutuhkan pendengaran tapi juga penglihatan

GAMBARAN IDEAL KAMPUNG NAN PANCASILAIS


Kampung yang hanya terdiri dari dua Rukun Tetangga itu, daerahnya terisolir dari wlilayah wilayah RT lainnya dalam satu kesatuan wilayah ke Rukun Wargaan. Hampir seluruh warga kampung tersebut bermata pencaharian mengelola sawah yang masing2 kepemilikan are pesawahan bila di rata2 kan tdk lebih dari seratus tumbak/bata. Yang menarik dari kampung tersebut adalah adanya lumbung padi dan kotak amal yang permamanen dalam satu bangunan sederhana yang terbuka dan bertempat di pusat kedua wilayah RT tsb.
Lumbung tempat menyimpan padi tersebut sebagian besar di isi oleh hasil panen dari sawah yg di garap bersama warga kampung dari sawah hak guna garap yg sengaja di beli oleh seseorang dari kota untuk warga kampung tsb, dan sebagian lagi diisi dari hasil panen sawah seluruh warga yang memang sengaja disisihkan untuk itu dari setiap musim panennya.
Bila seluruh warga dalam

REKONSTRUKSI PENDIDIKAN


Apa iya anak usia balita harus dididik di lembaga formal...bukankah masa itu seorang balita milik lembaga in formal...?
Apakah harus seorang anak balita di didik oleh orang dewasa yang bukan kluarga dekatnya yg tidak memahami nilai2 yang dianut kluarganya hanya demi untuk mengembangkan kognitif atau intelektualnya....?
Apakah memang potensi intelektual/kognitif/rasional empiris lebih penting di banding potensi naqli...?
Apakah wajar bila usia balita sudah diperkenalkan pada dunia formal (Gemeinschaft) yang nyata2nya dibentuk untuk mengejar pamrih dunia...?

Ada baiknya orang Indonesia yang sudah merasa dewasa, atau walau masih dalam katagori dewasa umur belum masuk pada katagori dewasa secara mental iman pun, untuk memikirkan secara arif tentang bagaimana pendidikan yang baik dan benar menurut kebenaran wahyu untuk anak, khususnya balita. John Lock pernah mengutarakan proposisi analitik spekulatifnya (apriori), bahwa anak itu adalah tabularasa, bagaikan kertas putih.Bila ditulisi dgn tinta merah, tulisan merah lah jadinya.
Menurut hemat saya, analogi John Lock di atas tidak bisa dianggap tepat sepenuhnya, sebab apa yang dimaksud dgn putih, adalah fitrah yang tidak bisa direkayasa/manipulasi oleh manusia. Artinya dia akan tetap selamanya putih. Adapun yang dipengaruhi

Kalau Bisa Hindari


Hindari pemakaian kata mencipta pada anak.. Hal ini untuk menumbuhkan rasa rumasa sbg mahluk tdk daya upaya. Manusia hanya diberikan kewenangan merekayasa

Invisible Hand


Berapa juta orang diseluruh dunia yg merasa disakiti hatinya dgn teramat sangat oleh orang lain, dan karena rasa sakit hatinya yg luar biasa itu mereka ingin membalas sakit hatinya dgn cara membunuh orang yg telah menyakitinya. Mereka telah meniatkannya, memikirkan strateginya....Tetapi mungkin hanya sedikit skali dari jutaan rencana angkara murka tersebut yg terealisasi, yg justru kebanyakannya yg terbunuh itu karena tidak direncanakan ...

Mungkin hampir setiap orang di dunia ingin mendapatkan kekayaan melimpah, dan mungkin kebanyakan diantaranya ingin mendapatkannya dengan cara melawan hukum....Tetapi yakin bahwa jumlah orang yg melaksanakan kejahatan itu dalam realisasinya sangat sedikit. Dan dari jumlah pelaksana kejahatan itu yg berhasil menikmati hasilnya jumlahnya jauh lebih sedikit di banding dgn kebanyakan yang mendapatkan kenyataan yg sebaliknya, yaitu penjara...

Pada hakekatnya orang selalu menginginkan

Indahnya Kebersamaan


Sholat dzuhur di mesjid ini serasa shalat jumatan. Mesjid yang ukurannya cukup besar, dipenuhi oleh orang muslim dari berbagai strata sosial yang akan melaksanakan sholat dzuhur berjamaah.
Yang sangat menarik setelah sholat selesai didirikan dan para jemaahnya melaksanakan kegiatan ibadah tambahan lainnya, kaum perempuan yg jumlah tidak bisa dikatagorikan sedikit, ngantri masuk kemesjid dgn tertib meletakan berbagai macam hidangan makan siang yang tata caranya terlihat sudah sangat biasa. Diantara wanita yang membawa makanan tersebut nampak juga mereka2 yg tidak berjilbab, ada yg terlihat spt etnis Tionghowa, malah ada beberapa yg terlihat etnis Indonesia bagian timur yang sangat mungkin bukan muslimah.

Para wanita tersebut dalam perilaku antar sesamanya nampak begitu cair, terlihat akrab dan hangat. Seperti layaknya hubungan perempuan kakak beradik.
Setelah selesai menyusun makanan ses

Keniscayaan Illahi


Kalau memang semua manusia adalah ciptaan Mu, maka bumi yg Engkau ciptakan dengan segala isinya adalah milik bersama.

Berarti jikalau kekayaan dunia di bagi rata pada manusia, maka bila ada yg memiliki kekayaan di atas rata2, pastilah ada org yg kekayaannya di bawah rata-rata...

Berarti jika kepintaran Engkau untuk manusia di bagi rata, maka bila ada yg kepintarannya diatas rata2, pastilah ada org yg kepintarannya di bawah rata-rata....

Sebuah Refleksi Rasa Rumasa sbg Mahluk Tiada Daya dan Upaya.


Tak ada satupun mahluk termasuk dari jenis manusia yg telah dianugrahi akal dan qalbu sekalipun dilibatkan Tuhan dalam proses penciptaan kehidupan di alam jagat raya fana ini... MENGAPA ???
Pastilah akal dgn kemampuan mempersepsi dan mengkonsepsi akan menyodorkan berbagai jawaban spekulatif. Dan pastilah jawaban2 yang coba disodorkan akal tersebut tidak akan bisa dikatagorikan benar alias tidak tepat.

Akal hanya akan bisa beroperasi bila ada masukan data data empiris dan pancaindra lah organ tubuh manusia yang memiliki kemampuan

Ilmu Fitrah dan Ilmu Artifisial

Dalam era kehidupan milenium sekarang, ilmu semakin bertambah banyak, mungkin karena sebagai kondisi penyerta dari realitas kehidupan sosial manusia yg semakin kompleks dan terspesialisasinya keahlian yg bisa jadi akibat dari implementasi tuntutan kebutuhan manusia yg konon tidak terbatas selama hidupnya.

Dalam pengertian ini juga mengandung makna rujukan lain bahwa relitas dunia dicabik cabik pendjadi sepihan sepihan kecil atau menjadi kapling kapling , demi untuk mencari eksistensi keilmuan kumaha aing, yg berujung pada kepemilikan hak paten sebagai kemasan yg cukup cerdik untuk menyembunyikan maksud2 kepemilikan materi sbgai ujung dari segala maksud dan aktivitasnya.
Namun walaupun demikian, ilmu yg bak jamur di musim hujan sekarang ini bisa dikelompokan menjadi dua katagori, (1). ilmu fitrah, (2) ilmu artifisial.

Ilmu fitrah adalah ilmu yg lahir dari wahyu tertulis

Sebuah Refleksi dari Rasa Rumasa sbg Anak Bangsa


Perkembangan fenomena ilmu,apalagi ilmu sosial sngt menghawatirkan. Ilmu hanya terlihat dari gelarnya saja...Bgitu di tes di pasar bebasnya ilmu sosial yaitu masyarakat, terlihat sangat tidak berdaya...klo pun bisa sedikit berfungsi, bila org yg punya ilmu tsb masuk ke dlm sistem yg sengaja dibuat oleh pemerintah (walau kesempatannya sangat terbatas), atau oleh

Juri yg adil


Jika terjadi perselisihan antara rasio empiris yg diprediksikan secara subyektif oleh manusia dgn azas2 yg melekat pada benda alam fisik materi (ilmu alam), maka juri yg adil adalah hasil uji laboratorium...
Tetapi bila terjadi perselisihan antara rasio empiris mengenai fenomena manusia sebagai mahluk supra empiris subyektif (ilmu2 sosial),

Rasional Empiris VS Pikiran Murni


argumen yg mengalir dari implementasi akal pikiran manusia secara apriori maupun aposteriori akan sangat mungkin bisa dipatahkan dengan argumen lainya yg lahir melalui mekanisme serupa. Hal ini sbg konsekwensi dari ilmu sosial yg menempatkan manusia mahluk subyektif ditempatkan sbg obyek pengkajiannya (subyek yg punya kehendak sendiri scr subyektif mengkaji subyek yg juga memiliki kehendak subyektifnya/subyek mempelajari subyek).

Silogisme Fenomen dan Noumen

Kalau Nabi Muhammad SAW, dalam kesehari hariannya di tuntun oleh wahyu yg kemudian setelah di tulis menjadi Alquran dan yg melengkapinya di sebut hadist...maka masyarakat madani (civil society) yg tercipta pada zamannya Rasulullah saat itu di Madinah murni merupakan manifestasi ketataan Rasul dan kaumnya pada wahyu dari Tuhannya...... Dan kalau Alquran merupakan wahyu yg paling lengkap dan dijaga dari kesalahannya sampai ahir jaman... maka pada jaman sekarangpun masyarakat madani bisa terwujud bila orang2nya berpegang teguh pada tali Allah dan sunah RasulNYa .

Dan bila Rasulullah dalam hadistnya menganjurkan kaumnya untuk tolab ilmu ke negeri China...maka yakin yg perlu dicari bukanlah ilmu sosial, tetapi ilmu alam/teknologi...karena pada saat itu cina sbg pionir penemuan beberpa teknologi, spt sutra, mesiu dan kertas,... dan masyarakat madani bukan dikonstruks oleh ilmu sosial yg spt skrg, sehubungan pada saat itu ilmu sosial belum ada, tetapi dikonstruk melalui wahyu Allah yg ada dlm Alquran dan Hadist.

Bila sekarang kita masih yakin pada pendapat bahwa ilmu sosial yg ada

Ijtihaj Sebagai Cara Menemukan Realitas Kebenaran Hakiki yg Representatif di Setiap Jaman.


Kalau memang dunia ini fitrah karena diyakini diciptakan oleh yg Maha fitrah...Mungkinkah realitas kebenaran hakiki bisa ditemukan oleh org2 yg menolak prinsip2 kefitrahan krn hanya menerima potensi akli dgn menolak potensi naqli yg berakibat dlm proses pencariannya pun di tempuh dgn cara2 yg tidak fitrah....?
Silogismenya...
Jika realitas dunia dibentuk dari fenomena keseimbangan realitas yg terlihat berlawanan, dan ijtihaj merupakan hasil proses akomodasi potensi akli dan naqli sbg hal yg dianggap terlihat berlawanan scr seimbang, maka pencarian kebenaran realitas hakiki hanya bisa ditemukan melalui proses ijtihaj....
bukan dgn metodologi science yang hanya mengandalkan potensi akli dan pancaindra belaka.
Dengan demikian kita bisa menerima bahwa

Metafor Pendidikan dan Pengajaran


Metafor bila fungsi pendidikan dan pengajaran yg beradasarkan idiologi Pancasila berjalan dgn baik... Dgn pengajaran, kognisi dan psikomotor seseorg berfungsi optimal dan berdampak pd kemandirian secara ekonomi shg mampu menempatkan diri dia atas garis kemiskinan...

Struktur Sosial Dehumanistik Smakin Memperlebar Jurang Kemisikinan


Selama cara pandang manusia thd kehidupan semata mata brangkat dr konstruk pemikiran yg dibangun oleh positivistik yg sarat kepada pemujaan realitas empirik (sbg contoh: ilmu sosial yg menempatkan manusia sbg obyek penelitiannya memakai metodologi ilmu alam fisik materi. hal ini mengindikasikan manusia diidentikan dgn benda alam fisik materi. Maka ... Lihat Selengkapnyadlm hal ini saja tlah terjadi dehumanisasi). Shg Selama itu pula manusia akan menempatkan nilai kemanusiaan selalu di bawah nilai materi, maka kemiskinan yg memang tdk akan bisa dihapuskan dimuka bumi ini (krn pembanding/pemberi makna bagi konsep kaya), tdk saja hanya berarti menunjuk pd minimnya nilai ekonomi yg dimiliki sesorang ttp juga sudah merupakan pengertian dari akumulasi direndahkannya

JURUSAN PLS ATAU JURUSAN STUDI PENDIDIKAN NONFORMAL INFORMAL(PNFI)


Untuk sampai pd keputusan, kita harus memiliki kepahaman yg luas dan mendalam ttg PLS. Kajian kembali filsafat secara umum, idiologi Pancasila sbg falsafah negara, UU SISDIKNAS, Sosiologi dan Antropologi masyarakt Indonesia yg heterogen, kajian keilmuan pendidikan, dan faktor2 yg melatar belakangi pragmatisme praksis PLS yg terjadi skrg ini, merupakan hal yg urgen demi mampu mengurai benang kusut/karut marutnya pendidikan Indonesia yg berimbas pada praksis PLS.
Filsafat umum intinya merekomendasikan bahwa upaya pendidikan

HUKUM POSITIVISME AUGUSTE COMTE MENCEGAH BERLOMBA LOMBA DALAM KEBAIKAN


Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al-Baqarah : 148 )


Kalimat dalam surat Al- Baqarah ayat 148 dalam kalimat "Maka berlomba lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan"  pada masa sekarang sudah sangatlah sulit untuk mencapainya karena bagi kebanyakan orang kebaikan ini berkaitan dengan materi (contoh: nilai UN, penghargaan kejuaraan dll). Berlomba lomba dalam kebaikan ini menurut saya berkaitan dengan keinginan untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Contoh: Budi dengan banyak teman temannya sedang mengikuti lomba renang.
Motif Budi dan teman temannya (mungkin karena kebanyakan orang seperti ini) ingin mendapatkan penghargaan untuk dibanggakan. Maka sudah jelas motifnya bukan untuk