Thursday 15 November 2012

Sebuah Refleksi dari Rasa Rumasa sbg Anak Bangsa


Perkembangan fenomena ilmu,apalagi ilmu sosial sngt menghawatirkan. Ilmu hanya terlihat dari gelarnya saja...Bgitu di tes di pasar bebasnya ilmu sosial yaitu masyarakat, terlihat sangat tidak berdaya...klo pun bisa sedikit berfungsi, bila org yg punya ilmu tsb masuk ke dlm sistem yg sengaja dibuat oleh pemerintah (walau kesempatannya sangat terbatas), atau oleh
org2 yg sering kali tdk bergelar(pabrik2/perusahaan2jasa dll)....Bukti empiris; sarjana ekonomi, sarjana hukum, sarjana pendidikan, dan sarjana ilmu sosial lainnya klo mengimplementasikan/memanifestasikan ilmunya sendiri dlm masyarkat sangat tdk berdaya dgn ilmu yg dimilikinya. Shg sbg tanda kemenyerahannya, pd ahirnya mereka melamar pada sistem yg telah ada....Idealnya mereka yg bergelar harusnya mampu mendirikan sistem/lembaga sendiri, shg menjadi lapangan kerja (tempat bergantung) bagi mereka yg tdk bergelar; lulusan sma, smp,sd. Skrg kenyataannya terbalik, para sarjana bekerja pada org2 yg tidak memiliki gelar akademik...
Akibat kondisi diatas, untuk menutupi kelemahannya maka org yg bergelar akademis tersebut mempergunakan gelar keilmuannya menjadi hiasan sosial (topeng) untuk menutupi bopeng mukanya akibat cacar ilmu sosial yg berpengaruh buruk pada sistem sosialnya....TRAGIS DAN IRONIS....
Mesti ada kesalahan yg foundasional.......
CARI....TEMUKAN...DAN PERBAIKI....BILA TIDAK....!!! ANAK CUCU KITA AKAN JADI BUDAK ZAMAN MATERILISTIS SELAMANYA (yg seharusnya menjadi abidullah dan khalifatullah) , AKIBAT KELALAIAN ORG TUANYA DAN ILMUWAN2NYA YG BERCIPTA DANGKAL, BERASA DANGKAL, BERKARYA DANGKAL DAN BERKARSA DANGKAL.

No comments:

Post a Comment