Saturday 17 November 2012

KONSEP PLS LAHIR DARI KETIDAK UTUHAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL UNIT SOSIAL INFORMAL, UNIT SOSIAL NON FORMAL DAN UNIT SOSIAL FORMAL.

Kemungkin besar dahulu pd saat membahas/memahami sosiologi ada beberapa bahasan yg terlewatkan. Sehingga konsep, informal,nonformal dan formal hanya dianggapkan sebgai klasifikasi hasil pemikiran pendidikan untuk keperluan KAPLINGISASI pendidikan saja...Pada ahirnya konsep informal, nonformal dan formal tercerabut dari substansinya sbg unit sosial yg harus dipandang secara utuh (sistemik) dan sendiri2, krn masing2 telah memiliki hakekat kespesifikannya.
Konsep unit sosial scr keilmuan sebetulnya sudah merujuk pada pengertian sistem. Artinya setiap sesuatu yg disebut unit sosial di dalamnya telah lengkap PRANATAnya. Pranata adalah satu set aturan yang mengatur seluruh aktifita
s anggot unit sosial dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Spt dalam unit sosial informal (keluarga) di dalmnya sudah ada pranata pendidikannya yg spesifik, pranata ekonominya yg spesifik, pranta kesehatannya yg spesifik, pranata rekreasi dan hiburannya yg spesifik, pranata ilmunya yg spesifik, domestic institutionnya yg spesifik pula. Demikian juga dengan unit sosial non formal atau masyarakat atau kesatuan sosial manusia yg terikat dan diikat oleh kesamaan darah (gemeinschaft by blood), atau kesamaan wilayah tempat tinggal yg jelas batas2 teritorinya (gemeinschaft by place) dan atau terikat dan diikat oleh kesamaan budaya adat istiadat telah pula memiliki pranta2 spt unit sosial diatas yg spesifik. Pun demikian dgn unit sosial formal yaitu suatu kesatuan sosial manusia yg sengaja dibentuk untuk mengejar pamrih dunia telah memiliki set pranatanya sendiri yg spesifik yang berbeda dgn set pranta unit sosial informal dan non formal.
Perbedaan antara unit sosial informal,nonformal dan formal terletak dari dasar terbentuknya masing2 unit sosial diatas dan dari dasar terbentuknya pranta.

Dasar terbentuknya unit sosial informal (kluarga) adl cinta kasih kemudian diperkuat dgn tali perkawinan. Setalah lahir anak2, maka ikatan dgn orang tuanya adalah ikatan darah dan kasih sayang. Cinta kasih bukanlah buatan manusia. Aturan yg dipakai pada saat pernikahan bukanlah buatan manusia, melainkan aturan agama. Juga dgn ikatan darah dan kasih sayang bukanlah buatan manusia. Hal2 yang bukan buatan hasil akal manusia inilah yg kemudian mendasari terbentuknya pranata keluarga. Oleh karena itulah kluarga disebut sebagai unit sosial informal. In artinya melampaui/mengatasi sedangkan formal berasal kata form yang mengandung arti bentuk hasil akal pikiran manusia. Jadi unit sosial informal (kluarga) adalah unit sosial yang seharusnya bebas dr intervensi manipulasi akal pikiran manusia. Arti lainnya kluraga (unit sosial informal) adalah dimensi fitrah manusia yg akan membentengi manusia itu sendiri dari pendehumanisasian yg diakibatkan oleh manipulasi akal pikiran manusia.
Konsekwensi logis dari demi terciptanya benteng yg kokoh untuk melindungi kefitrhan manusia tsb,ADALAH MENEMPATKAN NILAI2 AGAMA YG DIIMANINYA SEBAGAI ESENSI PRANTA PENDIDIKAN INFORMAL.

Dasar dari terbentuknya unit sosial nonformal (masyarakat) adalah kesamaan darah (turunan), kesamaan tempat tinggal dan atau kesamaan adat istiadat/budaya.
Kesamaan darah, tempat tinggal dan adat istiadat bukanlah diciptakan oleh akal pikiran manusia, namun terbentuk secara alami. Hal2 alami ini menjadi salah satu dasar terbentuknya pranata unit sosial non formal. Termasuk pranata pendidikannya. Oleh krn itu, unit atau kesatuan sosial manusia ini disebut unit sosial non formal. Non sama dengan tidak, formal artinya bentuk yg dihasilkan sepenuhnya oleh hasil proses berpikir manusia. Jd Unit sosial non formal adalah unit sosial yg keberadaanya tidak sepenuhnya diciptakan oleh manusia. Walaupun demikian dlm unit sosial non formal sudah masuk unsur hasil pemikiran manusia, krn sudah adanya campur tangan adat istiadat/budaya sbg bentuk dari hasil proses mengejawantahkan nilai2 agama/keyakinan yg diimaninya oleh akal pikiran manusia. Nilai adat budaya ini kemudian menjadi dasar yg melengkapi terbentuknya pranta unit sosial non formal. Dengan demikian ESENSI PRANTA PENDIDIKAN UNIT SOSIAL NONFORMAL ADALAH NILAI2 AGAMA YG DIIMANINYA DAN NILAI2 LUHUR ADAT KEBUDAYAAN SETEMPAT YG DLM PROSESNYA DISTIMULIR OLEH KONDISI LINGKUNGAN HIDUPNYA.

Dasar terbentuknya unit sosial Formal adalah akal pkiran manusia sepenuhnya yg diarahkan demi untuk tercapainya pamrih dunia.
Untuk tercapainya pamrih dunia, manusia mengembangkan ilmu yg sesui dgn maksudnya tersebut. Maka lahirlah ilmu formal. Dari ilmu formal tersebut lahirlah ilmu untuk mengatur tindakan manusia agar terarah terhadap tujuan duniawinya. Maka lahirlah ilmu hukum positif, management dlsb.
Oleh karena itulah unit sosial ini disebut unit sosial formal. Formal bersal dr kata form artinya bentuk yg dihasilkan oleh akal pikiran manusia. Dengan demikian arti unit sosial formal adalah satu kesatuan sosial manusia yg sengaja dibentuk untuk mencapai pamrih dunia. Sebagamana paparan formal diatas, seluruh pranata yang ada dalam unit sosial formal ini yg kemudian disebut juga dengan Regulasi, birokrasi dasarnya atau lahir sepenuhnya dr hasil akal pikiran manusia. Termasuk Pranata pendidikannya.

Oleh Karena itu bila Cara pandang terhadap in,non dan formal yg tdk utuh sbg unit sosial tsb, maka bisa dimaklumi bila kemudian pranta pendidikan informal dan pranata pendidikan nonformal dirangkum dan bersinonim menjadi konsep PLS yg sebenarnya bila dianlisa secara jernih bahwa PLS itu tiada lain adalah nama lain (alias) dari pranata pendidikan formal itu sendiri. Krn konsep PLS sebenarnya adalah konsep produk dr pihak unit sosial formal yg melalui proses pendidikan formal, dgn cara berpikir formal, dgn mempergunakan ilmu formal, disertai oleh mentalitas formal dan dlm prakteknya menerapkan tradisi2 formal. Kemudian untuk melegalisasi agar konsep PLS ini terlihat bersinergi dan sistemik dalam konstruk sistem keilmuan, didasarilah dgn filosofi pragmatis serya berpegang pada teori kebenaran konsensus. Jadilah konsep PLS yg diterapkan dan dipraktekan dalam unit sosial in formal dan unit sosial non formal seolah ajeg, membumi, universal dan berdaya guna progresif. Padahal dgn cara2 seperti itu bangsa ini sedang digiring oleh kekuatan supra empiris untuk dijadikan bangsa yg ber insight dan bermental formal sbg kondisi untuk me universalkan kebenaran produk berpikir mereka, kehendak mereka dan VESTED INTEREST mereka....Wallahu a lam.

No comments:

Post a Comment